hala kehidupan & keseronokan.Mod juga cenderung ke arah fesyen dan terdapat sebuah
lagu yg berkaitan dgn MOD yaitu "DEDISATE FOLLOWER FASHION" nyanyian
KINKS. Pada akhir 60an golongan yg bergelar diri mereka Skinheads mengubah haluan
mereka daripada MOD & mereka berubah menjadi Working Class secara total
(buruh).Mereka mencukur rambut dan memakai steel-toe.Tujuannya adalah utk
keselamatan & berjaga-jaga. Golongan Skinheads adalah terdiri drp buruh
& mereka dianggap sebagai golongan kurang bijak oleh media.Aktiviti harian
Skinheads selepas bekerja ialah berkunjung ke pub / dewan harian yg mayoritasnya
terdiri dari pada pendatang Jamaica. Di sini mereka berkumpul dan bersembang
sambil melayan Ska. Terdapat dua benda yg amat digemari Skinheads yaitu sepak bola dan bir. Golongan awal Skinheads ialah bukan golongan rasis.Permusuhan kaum hanya terjadi jikalau terjadi persaingan.Contohnya persaingan kerja dgn pendatang asing Pakistan (HAMMERSKIN). Tetapi bagi yg tidak terlibat, mereka masihmenikmati hidangan masakan india / pakistan seperti kari.Terdapat satu istilah yaitu Trojen Skin. Hanya satu gelaran bagi original Skinheads. Skinheads mula merosot apabila ramai yg mula menyimpan rambut dan berumah tangga MOD-MODERNIST = Remaja Working Class di England pada thn 50an dan
60an.Kebanyakan mereka terdiri drp golongan antara sekolah dan bekerja.
Fesyen dan Identitas (Hippies)
Dalam masyarakat modern, semua
manusia adalah performer. Setiap orang diminta untuk bisa memainkan dan
mengontrol peranan mereka sendiri. Gaya pakaian, dandanan rambut, segala macam
asesoris yang menempel, selera musik, atau pilihan-pilihan kegiatan yang
dilakukan, adalah bagian dari pertunjukan identitas dan kepribadian diri. Kita
bisa memilih tipe-tipe kepribadian yang kita inginkan lewat contoh-contoh
kepribadian yang banyak beredar di sekitar bintang—bintang film,bintang iklan,penyanyi,model, bermacam-macam tipe kelompok yang ada—atau kita bisa menciptakan sendiri gaya kepribadian yang unik, yang berbeda, bahkan jika perlu yang belum pernah digunakan oleh orang lain. Anthony Synott (1993) berhasil memberikan penjelasan yang bagus tentang rambut. Dalam beberapa hal, rambut tidak sekedar berarti simbol seks penanda laki-laki dan perempuan. Ia juga simbol gerakan politik kebudayaan tertentu. Menurutnya, model rambut yang berbeda menandakan model ideologi yang berbeda pula. Tahun 50-an yang membawa iklim pertumbuhan dan kemakmuran di Amerika ikut menghembuskan kebebasan ekspresi individual baru termasuk jenis model rambut baru. Model rambut yang dibentuk menyerupai ekor bebek menjadi sangat populer saat itu.
Tokoh-tokoh utama jenis rambut ini adalah Elvis Presley dan Tony Curtis. Setelah itu berlangsunglah era model rambut beatnik look yang dipelopori oleh James Dean dan Marlon Brando.
Rambut Panjang vs Rambut PendekThe Hippies yang populer pada tahun 60-an, tidak hanya dikenal berkat gerakan-gerakan protesnya menentang norma-norma seksual yang puritan, etika protestan, gerakan-gerakan mahasiswa menentang perang, anti senjata nuklir,anti masyarakat yang fasis, militeris, birokratis, tidak manusiawi dan tidak
natural, tetapi juga mendunia lewat simbol-simbol yang dikenakannya. Kalung manik-manik, celana jins, kaftan—jubah longgar sepanjang betis—yang pada awalnya merupakan pakaian tradisional Turki, sandal, jaket dan mantel yang dijahit dan disulam sendiri, untuk membedakan mereka dengan golongan orang-orang yang memakai setelan resmi dan berdasi. Kaftan banyak digunakan sebagai pakaian khas orang-orang hippies karena jenis pakaian ini biasanya berharga murah, sehingga tidak berkesan borjuis, dan membebaskan pemakainya dari kungkungan kerah, kancing dan ikat pinggang yang ketat. Dan simbol yang paling mencolok adalah rambut mereka yang panjang dan lurus. Rambut-rambut yang natural, tanpa cat, tanpa alat pengeriting, tanpa dihiasi dengan pernik-pernik apapun, tanpa wig. Kaum laki-laki hippies juga memelihara rambut panjang, lengkap dengan janggut dan kumis yang dibiarkan tumbuh lebat tanpa dipotong. Ini yang membedakan mereka dari golongan orang tua mereka. Sepuluh tahun kemudian gaya hippies yang pada awalnya tumbuh untuk menentang kemapanan ini mendapat serangan dari golongan The Skinheads.
Sama halnya dengan kaum hippies, orang-orang skinheads juga menentang kemapanan meskipun dengan alasan yang berbeda. Awalnya, skinheads adalah term slang untuk menunjuk pada orang-orang yang botak dan gundul. Kaum skinheads biasanya berasal dari kelas pekerja. Skinheads khususnya ditujukan untuk menentang golongan mahasiswa kelas menengah yang berambut panjang, orang-orang Asia dan kaum gay. Skinheads membenci orang-orang hippies, khususnya kaum laki-laki hippies. Mereka sering mengolok-olok kaum laki-laki hippies sebagai orang yang keperempuan-perempuanan dan aneh: dengan dandanan rambut panjang, pakaian bermotif bunga-bunga, manik-manik, dan sandal, sering membagi-bagikan bunga kepada polisi saat demonstrasi, pasif, malas, dan lemah. Pada awal kemunculannya di tahun 1968 dan 1969 sampai tahun 1970-an awal, skinheads biasanya memakai celana jins pudar yang digulung sampai di atas pergelangan kaki, sepatu militer jenis boover boots atau sepatu boot kulit merek Dr. Marten, t-shirt yang memamerkan slogan afiliasi gerakan politik atau organisasi sepak bola tertentu, jaket yang bertuliskan ‘skins’ di belakangnya, dan rambut yang dicukur sangat pendek. Beberapa orang skinheads yang mengenakan sepatu boover boot memang pernah bergabung dengan kesatuan militer, sementara beberapa pemakai yang lain memakainya dengan alasan supaya bisa menendang lebih kuat. Dengan ciri sepatu jenis inilah maka mereka juga mendapat julukan boover boys. Perempuan skinheads juga mengenakan dandanan yang sama, hanya saja biasanya mereka menyisakan sedikit kuncir rambut di bagian belakang dan samping.
Pada tahun 1975 muncullah kaum punk. Penampilan kaum punk ini seringkali dikacaukan dengan kaum skinheads. Term punk sendiri adalah bahasa slang untuk menyebut penjahat atau perusak. Sama seperti para pendahulunya, kaum punk juga menyatakan dirinya lewat dandanan pakaian dan rambut yang berbeda. Orang-orang punk menyatakan dirinya sebagai golongan yang anti-fashion, dengan semangat dan
etos kerja ‘semuanya dikerjakan sendiri’ (do-it-yourself) yang tinggi. Ciri khas dari punk adalah celana jins sobek-sobek, peniti cantel (safety pins) yang dicantelkan atau dikenakan di telinga, pipi, asesoris lain seperti swastika, salib, kalung anjing, dan model rambut spike-top dan mohican. Model rambut spike-top atau model rambut yang dibentuk menyerupai paku-paku berduri adalah model rambut standar kaum punk. Sementara model rambut mohican atau biasa disebut dengan mohawk yaitu model rambut yang menggabungkan gaya spike-top dengan cukuran di bagian belakang dan samping untuk menghasilkan efek bentuk bulu-bulu yang tinggi atau sekumpulan kerucut, hanya dipakai oleh sedikit penganut punk. Kadang-kadang mereka mengecat rambutnya dengan warna-warna cerah seperti hijau menyala, pink, ungu, dan oranye.
Fesyen dan Kesenangan
Gaya casuals dipelopori oleh kelompok anak muda kalangan atas yang mempunyai tingkat pekerjaan dan pendidikan lebih tinggi sebagai lawan dari kalangan skinheads yang biasanya berada dalam posisi sosial kurang menguntungkan. Mereka biasanya mengenakan setelan pakaian santai atau pakaian sports yang bermerk
mahal. Basis pakaian para perempuannya adalah pakaian laki-laki seperti cardigans atau celana pantalon.
Suatu jenis gaya atau kelompok yang juga memainkan peranan penting dalam kebudayaan anak-anak muda adalah rockers. Kelompok rockers ini biasanya dijuluki juga sebagai leather boys karena ciri khasnya memakai jaket kulit, celana jins ketat, rambut panjang, asesoris serba metal, pemuja fanatik musik rock, dan di awal kemunculannya kerap diidentikkan dengan sepeda motor besar. Penampilan mereka yang tampak liar dan keras ini tentu saja secara substansial sangat berbeda dengan penampilan para teddy boy yang sangat dandy danflamboyan: sepatu kulit mengkilap serta jas dan blazer yang rapi.
Semua hal yang telah dipertontonkan lewat tubuh: gaya pakaian, gaya rambut, serta asesoris pelengkapnya, lebih dari sekedar demonstrasi penampilan, melainkan demonstrasi ideologi. Sekaligus menunjukkan kepada kita bahwa globalisasi berperanan besar dalam penyebaran gaya ke seluruh dunia meskipun tidak dalam waktu yang bersamaan. Globalisasi beserta seluruh perangkat penyebarannya, televisi, majalah, dan bentuk-bentuk media massa yang lain, juga menyebabkan peniruan gaya yang sama, tetapi dengan kesadaran yang sama sekali berbeda dengan konteks sejarah awalnya. Jadi, para anak muda yang mengenakan dandanan serba punk di Indonesia ini sangat mungkin diilhami oleh sesuatu yang sangat berbeda dengan generasi punk pendahulu mereka di negara asalnya. Sampai tahap ini, kita bisa melihat adanya hubungan yang kompleks antara tubuh,
fesyen, gaya dan penampilan, serta identitas kepribadian yang ingin dikukuhkan oleh seseorang. Pembentukan identitas bukan persoalan sederhana. Ia tidak pernah bergerak secara otonom atau berjalan atas inisiatif diri sendiri, tapi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang beroperasi bersama-sama. Faktor-faktor tersebut bisa diidentifikasi sebagai kreativitas, bahwa semua orang diwajibkan untuk kreatif supaya tampak berbeda dan dianggap berbeda pula.
Kemudian ada faktor pengaruh ideologi kelompok dan tekanan teman sepermainan sebaya. Di sini, persoalan merek sepatu atau jenis pakaian bisa jadi persoalan besar karena ikut menentukan apakah seseorang dianggap memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam kelompok tertentu atau tidak. Faktor-faktor lainnya adalah status sosial, bombardir iklan-iklan media, serta unsur kesenangan (pleasure dan fun). Unsur kesenangan ini bisa dipakai untuk menjelaskan dan memahami kelompok anak muda yang mengadopsi, mengkonsumsi atau mencampurkan berbagai macam gaya dengan tanpa referensi jelas terhadap makna asalnya. Gaya menjadi kolase-kolase. Hanya penampilan semata. Hanya fashion. Tetapi hal ini tidak berarti mereduksi gaya menjadi sesuatu yang tidak bermakna. Berakhirnya otentisitas bukan berarti kematian makna. Kolase, peniruan-peniruan, kombinasi,ambil sana-ambil sini, ikut membentuk lahirnya makna-makna baru.
General Sejarah Skinhead … Sejarah Ringkas Kewujudan Skinheads Pada thn 50an dan 60an, terdapat sekumpulanremaja ‘British’ Working Class yg digelar MOD. Mereka mempunyai imej tersendiri iatu berambut pendek &; mereka lebih ke hala kehidupan &; keseronokan.Mod juga cenderung ke arah fesyen dan terdapat sebuah lagu yg berkaitan dgn MOD iatu "DEDISATE FOLLOWER FASHION" nyanyian KINKS. Pada akhir60an golongan yg bergelar diri mereka Skinheads mengubah haluan mereka daripada MOD &; mereka berubah menjadi Working Class secara total (buruh).Mereka mencukur rambut dan memakai steel-toe.Tujuannya adalah utk keselamatan &; berjaga-jaga. Golongan Skinheads adalah terdiri drp buruh &; merekadianggap sebagai golongan kurang bijak oleh media.Aktiviti harian Skinheads selepas bekerja ialah berkunjungke pub / dewan harian yg majoritinya terdiri daripada pendatang Jamaica. Di sini mereka berkumpul dan bersembang sambil melayan Ska. Terdapat dua benda yg amat digemari Skinheads iatu bola sepak dan beer. Golongan awal Skinheads ialah bukan golongan racist.Permusuhan kaum hanya terjadi jikalau terjadi persaingan.Contohnya persaingan kerja dgn pendatang asing Pakistan (HAMMERSKIN). Tetapi bagi yg tidak terlibat, mereka masih menikmati hidangan masakan india / pakistan seperti kari.Terdapat satu istilah iatu Trojen Skin. Hanya satu gelaran bagi original Skinheads. Skinheads mula merosot apabila ramai yg mula menyimpan rambut dan berumah tangga. MOD-MODERNIST = Remaja Working Class di England pada thn 50an dan 60an.Kebanyakan mereka terdiri drp golongan antara sekolah dan bekerja. INDEPENDENT SKINHEADS = Sebenarnya golongan ini adalah terdiri daripada Traditions Skinheads.(SkinTrads) S.H.A.R.P = Pada hujung 80an, Rody Mareno dan rekan-rekannya telah memperkenalkan S.H.A.R.P(Skinheads Againt Racial Prejudice) di New York. Objektif mereka adalah untuk memberitahu umum maksud Skinheads yg sebenarnya dan memdedahkan kepada Boneheads siapa diri mereka sebenarnya dan coba membawa Nazi Skinheads ke arah landasan yg betul dalam Skinheads. BONEHEADS = Sebenarnya perkataan Boneheads ada satu sindiran (mungkin satu penghinaan) dan gelaran ini ditujukan kepada golongan Nazi Skinheads. Gelaran ini diberikan oleh golongan Skinheads yg bukan racist. Di barat biasanya berkait rapat dengan "White Power". WHITE POWER = White Power adalah berunsur perkauman. Hanya bermaksud kuasa orang putih dan Hanya menjadi pegangan Nazi Skinheads di barat. Sejak zaman dahulu lagi orang putih pernah mengatakan merekalah yg bertanggungjawab memadukan umat manusia.Ini secara tidak langsung merendah-rendahkan, memperlecehkan dan sekaligus menghina bangsa lain.Dari sini wujudlah pertikaian antara kaum. Perkataan Nazi Skinheads digunakan untuk melambangkan perkauman(racist). Sejajar dengan perjuangan parti Nazi yg amat megah dengan bangsa Aryan dan memusuhi bangsa Yahudi dll. Terdapat satu perkataan yg melambangkan White Power iatu "We must secure the existance of our people and future for while children". HAMMERSKIN = Satu lagi berunsur racist tetapi keadaan ini terjadi apabila mereka mula terasaterancam akibat persaingan dengan Pakistan. Sejarah skinhead malaysia.. Sejak tahun 1990 lagi budaya Skinheads telah dibawa masuk ke Malaysia. Namun pada masa itu golongan Skinheads adalah terlalu kecil. Pada tahun 1992 budaya Skinheads telah berkembang, ini kerana Singapura merupakan sumber maklumat tentang budaya Skinheads. Skinheads di Malaysia sering berulang alik dari Singapura ke Malaysia untuk mendapatkan maklumat tentang Skinheads. Pada mulanya golongan Punk Rock di Malaysia yg berperanan memperkembangkan budaya Skinheads. Ini adalah kerana pada masa itu masyarakat memandang serong tentang budaya Punk Rock. Cara Punk Rock berpakaian dan ada yang berambut Trojen itulah menjadi isu. Hasil dari tanggapan masyarakat tentang budaya Punk Rock, golongan Punk Rock telah mengubah cara hidup mereka dan cara berpakaian mereka lebih kemas. Mereka telah memilih cara hidup Skinheads kerana cara Skinheads berpakaian kemas dan muzik Oi!, Ska dapat diterima oleh golongan Punk Rock. Dengan membawa masuk kaset dari barat serta cara pakaian ala Skinheads, dan ini membuka mata golongan anak muda meniru budaya ini. Kemudian muncul beberapa band muzik yang memainkan muzik Oi!, Street Rock, Ska, Rocksteady, para peminat muzik Skinheads ini muncul dengan banyaknya. Pengaruh muzik yang dimainkan oleh The Business, The 4 Skins, CockSparer, Oi Polloi, Last Resort, The Skatalites, The Special, The Selecter telah menjadi ikutan band-band Skinheads di Indonesia. Skinheads merupakan satu budaya, tentang D.I.Y atau Major Label, itu terpulang kepada mereka sendiri sama menerimanya sebagai attitude atau tidak..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar